Dialog Birokrasi - Aula Fakultas Teknik UNY |
Kamis, 27 februari 2014, HimaGana mengadakan kegiatan Dialog Birokrasi.
Dialog Birokrasi ini adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menampung
aspirasi mahasiswa PTBB dan menyampaikan kritikkan serta saran ke Birokrasi
PTBB. Kegiatan ini berlangsung pukul 15.00-16.45WIB dan dihadiri oleh jajaran
Birokrasi PTBB dan mahasiswa PTBB. Kegiatan yang dilaksanakan berupa
penyampaian pertanyaan dari beberapa
mahasiswa melalui angket dan jawaban dari Birokrasi dilanjutkan dengan
sesi tanya jawab.
Beberapa pertanyaan di antara yang berkaitan dengan masalah UKT, mengenai
mengapa mahasiswa masih harus mengeluarkan biaya praktikum, bukankah sudah
membayar UKT? “Secara teoritis memang UKT harus memenuhi praktik tapi tidak semua bahan tersedia karena bahan segar harus melalui proses lelang,” jawab Pak Noor. Pertanyaan lainnya
mengenai penamabahan SKS bagi mahasisswa dengan IP diatas 3,5 mengapa
dipersulit oleh pengajaran, “akan ada bentrok kelas karena ruangan tidak mencukupi
sehingga perkuliahan tidak akan fleksibel,” jawab Pak Noor, “terkait SKS
di PTBB, khususnya
di Prodi Boga yang banyak praktiknya, butuh fisik yang kuat. Pada umumnya
teori lebih lemah dari pada praktik. Maka yang akan terjadi, banyak SKS tetapi hasil kurang
maksimal,”
tambah Ketua Prodi Boga.
Selain pertanyaan dan jawaban dari dosen, dalam sesi tanya jawab ada
beberapa saran dan kritikan dari mahasiswa yang hadir mengenai fasilitas kampus
yang masih harus dibenahi, pihak pengajaran yang harus lebih ramah pada
mahasiswanya. Beberapa jawaban mengenai sistem pemilihan dosen mata kuliah umum
yang memang sudah ditentukan dari pihak universitas, dan nilai mata kuliah yang
masih belum keluar karena adanya miss-communication
dengan dosennya.
Dengan terlaksananya acara ini, diharapkan pihak kampus dapat medengar
semua masukan dan kritikan dari mahasiswa, serta mengaplikasikannya secara
nyata.
Sangat disayangkan, dalam kegiatan ini hanya sedikit mahasiswa yang
hadir, padahal pihak Birokrasi sudah menyempatkan waktu untuk acara tersebut.
Harapan untuk tahun-tahun selanjutnya mahasiswa bisa lebih kritis dalam
menyampaikan aspirasinya, tidak hanya tertulis dalam angket tetapi diucapkan
didepan pihak birokrasi.
Sampai jumpa di Dialog
Birokrasi 2015 J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar